Apakah
"OVERHAUL" itu?
Overhaul adalah pekerjaan yang
mendeteksi malfungsi dan mengembalikan fungsi melalui
pelepasan/pembongkaran mesin,
transaxle, diferensial, dsb., dan penyetelan, perbaikan atau penggantian part sesuai
keperluan.
Prosedur
overhaul
Bagian ini mengelompokkan
prosedur overhaul ke dalam empat langkah dan menjelaskan setiap pointpoint pentingnya.
1. Menegaskan Problem/Gejala
2. Melepas/Membongkar
3. Membersihkan/Memeriksa
4. Merakit/Memasang
Menentukan tujuan overhaul; apa
tipe malfungsi yang sedang terjadi dan bagian mana yang perlu dilakukan overhaul.
1. Menegaskan problem/gejala
2. Buatlah hipotesis tentang
penyebab malfungsi itu.
3. Putuskan apakah overhaul
sebaiknya dilakukan atau tidak
1. Melepas
Lepas unit-unit yang akan
dilakukan overhaul dari kendaraan sehingga dapat dibongkar.
(1) Lepas mesin atau transaxle
dari atas atau dari bawah kendaraan menggunakan lift, dongkrak, dsb.
(2) Ketika melepaskan item yang
berat seperti mesin atau transaxle, bekerjalah dengan perhatian penuh demi keselamatan
agar tidak menjatuhkannya.
(3) Ketika melepas part dari
kendaraan, usahakan agar jangan sampai menggores atau melukai kendaraan.
2. Pembongkaran
Bongkarlah unit-unit dalam rangka
memeriksa, menyetel dan/atau memperbaiki.
(1) Mesin:
Bongkarlah mesin menjadi setiap
unit part: camshaft, cylinder head atau block, piston, crankshaft, dsb.
(2) Transaxle:
Bongkarlah menjadi setiap unit
part: ring synchronizer, shift fork, diferensial, dsb.
PETUNJUK:
Ketika melepas setiap bagian itu,
periksalah setiap part secara visual.
3. Menyusun
Ketika membongkar, susunlah
setiap part sesuai dengan area/posisi pemasangannya supaya dapat
merakit/memasangnya pada lokasi
aslinya. Karena gesekan dan keausan di antara part yang sama
itu berbeda, susunlah setiap part
tersebut agar tidak salah dalam mengganti kombinasinya.
1. Membersihkan
Membersihkan part yang dibongkar
akan menghasilkan efek berikut ini.
(1) Akan meningkatkan akurasi
pengukuran.
(2) Akan lebih mudah untuk
menemukan malfungsi.
(3) Akan memungkinkan mencegah
benda asing menempel sewaktu pemasangan.
(4) Akan melepaskan deposit
seperti karbon atau lumpur pelumas, membantu memulihkan
performan part seperti semula.
2. Memeriksa
Ukur dan/atau periksa unit-unit
dengan metoda yang tepat sesuai manfaatnya seperti pemeriksaan visual atau
pengukuran dengan alat ukur.
3. Memeriksa
konsistensi
Periksa apakah malfungsi yang
terdeteksi oleh pengukuran atau pemeriksaan adalah penyebab dari
"malfungsi". Jika tidak
konsisten, carilah lagi penyebab utamanya.
1.
Merakit/Memasang
Gunakan metoda/prosedur perakitan
yang tepat. Pastikan untuk melihat Buku Pedoman Perbaikan.
PETUNJUK:
• Pastikan untuk mematuhi momen/nilai
standar.
• Pastikan untuk mengganti part
yang tidak dapat digunakan kembali, seperti packing/gasket.
• Sebelum merakit, berikan
oli/grease sesuai spesifikasi dalam Buku Pedoman Perbaikan pada
posisi luncurnya.
• Rakitlah part sesuai dengan
kondisi sebelumnya dan pada arah/posisi yang sama.
2.
Menyetel/Memeriksa pengoperasian
Kapan pun merakit part-part,
lakukan penyetelan dan pemeriksaan pengoperasian part sesuai dengan standar perawatan.
3. Pemeriksaan
setelah perbaikan
Setelah perbaikan, periksa
kembali gejala dari masalah aslinya untuk menentukan apakah malfungsi sudah ditemukan
atau belum. Dan juga, periksa jika terdapat kesalahan yang dilakukan dan apakah
setiap unit bekerja dengan benar pada saat yang sama.
Terimakasih infonya mas. Kunjungi balik ya di Depid's Blog
BalasHapusMakasih bro infonya jadi bikin mudah tugasku. kunjungin balik ya http://kreasimadura.blogspot.co.id/
BalasHapus