Halaman

Senin, 19 November 2012

Overhaul Step

Apakah "OVERHAUL" itu?
Overhaul adalah pekerjaan yang mendeteksi malfungsi dan mengembalikan fungsi melalui
pelepasan/pembongkaran mesin, transaxle, diferensial, dsb., dan penyetelan, perbaikan atau penggantian part sesuai keperluan.
Prosedur overhaul
Bagian ini mengelompokkan prosedur overhaul ke dalam empat langkah dan menjelaskan setiap pointpoint pentingnya.
1. Menegaskan Problem/Gejala
2. Melepas/Membongkar
3. Membersihkan/Memeriksa
4. Merakit/Memasang
Menentukan tujuan overhaul; apa tipe malfungsi yang sedang terjadi dan bagian mana yang perlu dilakukan overhaul.
1. Menegaskan problem/gejala
2. Buatlah hipotesis tentang penyebab malfungsi itu.
3. Putuskan apakah overhaul sebaiknya dilakukan atau tidak
1. Melepas
Lepas unit-unit yang akan dilakukan overhaul dari kendaraan sehingga dapat dibongkar.
(1) Lepas mesin atau transaxle dari atas atau dari bawah kendaraan menggunakan lift, dongkrak, dsb.
(2) Ketika melepaskan item yang berat seperti mesin atau transaxle, bekerjalah dengan perhatian penuh demi keselamatan agar tidak menjatuhkannya.
(3) Ketika melepas part dari kendaraan, usahakan agar jangan sampai menggores atau melukai kendaraan.
2. Pembongkaran
Bongkarlah unit-unit dalam rangka memeriksa, menyetel dan/atau memperbaiki.
(1) Mesin:
Bongkarlah mesin menjadi setiap unit part: camshaft, cylinder head atau block, piston, crankshaft, dsb.
(2) Transaxle:
Bongkarlah menjadi setiap unit part: ring synchronizer, shift fork, diferensial, dsb.
PETUNJUK:
Ketika melepas setiap bagian itu, periksalah setiap part secara visual.
3. Menyusun
Ketika membongkar, susunlah setiap part sesuai dengan area/posisi pemasangannya supaya dapat
merakit/memasangnya pada lokasi aslinya. Karena gesekan dan keausan di antara part yang sama
itu berbeda, susunlah setiap part tersebut agar tidak salah dalam mengganti kombinasinya.

1. Membersihkan
Membersihkan part yang dibongkar akan menghasilkan efek berikut ini.
(1) Akan meningkatkan akurasi pengukuran.
(2) Akan lebih mudah untuk menemukan malfungsi.
(3) Akan memungkinkan mencegah benda asing menempel sewaktu pemasangan.
(4) Akan melepaskan deposit seperti karbon atau lumpur pelumas, membantu memulihkan
performan part seperti semula.
2. Memeriksa
Ukur dan/atau periksa unit-unit dengan metoda yang tepat sesuai manfaatnya seperti pemeriksaan visual atau pengukuran dengan alat ukur.
3. Memeriksa konsistensi
Periksa apakah malfungsi yang terdeteksi oleh pengukuran atau pemeriksaan adalah penyebab dari
"malfungsi". Jika tidak konsisten, carilah lagi penyebab utamanya.
1. Merakit/Memasang
Gunakan metoda/prosedur perakitan yang tepat. Pastikan untuk melihat Buku Pedoman Perbaikan.
PETUNJUK:
• Pastikan untuk mematuhi momen/nilai standar.
• Pastikan untuk mengganti part yang tidak dapat digunakan kembali, seperti packing/gasket.
• Sebelum merakit, berikan oli/grease sesuai spesifikasi dalam Buku Pedoman Perbaikan pada
posisi luncurnya.
• Rakitlah part sesuai dengan kondisi sebelumnya dan pada arah/posisi yang sama.
2. Menyetel/Memeriksa pengoperasian
Kapan pun merakit part-part, lakukan penyetelan dan pemeriksaan pengoperasian part sesuai dengan standar perawatan.
3. Pemeriksaan setelah perbaikan
Setelah perbaikan, periksa kembali gejala dari masalah aslinya untuk menentukan apakah malfungsi sudah ditemukan atau belum. Dan juga, periksa jika terdapat kesalahan yang dilakukan dan apakah setiap unit bekerja dengan benar pada saat yang sama.

2 komentar:

  1. Terimakasih infonya mas. Kunjungi balik ya di Depid's Blog

    BalasHapus
  2. Makasih bro infonya jadi bikin mudah tugasku. kunjungin balik ya http://kreasimadura.blogspot.co.id/

    BalasHapus