Halaman

Senin, 19 November 2012

Basic Skill 1

Basic Skill 1

 

Postingan ini berisi tentang keterampilan dasar yang diwajibkan untuk melakukan prosedur overhaul. Sekali Anda telah mempelajari keterampilan ini, Anda akan dapat melakukan semua prosedur overhaul dengan merujuk pada Pedoman Perbaikan.
 
1. Point pemeriksaan untuk melepas dan memasang part-part
(1) Baut-baut
(2) Adhesive Baut
(3) Puli
(4) Baut Plastic Region
(5) Packing Seal/Gasket
(6) Camshaft
(7) Part-part Yang Ditekan Ke Dalam
(8) Seal Oli
(9) Snap Ring
(10) Pin Lurus
(11) Mur Pengunci/Plat Pengunci
(12) Mur Mahkota
(13) Posisi Pemasangan/Arah
(14) Selang/Klem
(15) Baterai
(16) Konektor
(17) Klip/Claw
(18) Penyolderan
(19) SRS Airbag
(1) Baut-baut
Mengikuti urutan sesuai spesifikasi seperti yang disebutkan dalam Buku Pedoman Perbaikan untuk
pengenduran atau pengencangan baut-baut, akan mencegah melengkungnya part-part yang dipasang
dengan banyak baut.
(2) Adhesive Baut
Untuk mencegah baut-baut menjadi kendur, adhesive pengunci digunakan pada beberapa baut.
(3) Puli
Ketika melepas dan memasang baut dan mur pada part-part yang berputar, stabilkan part-part tersebut sebelum memulai prosedur.
(4) Baut Plastic Region
Menggunakan baut khusus akan memungkinkan mengencangkannya pada momen spesifikasi.
Baut ini disebut baut plastic region.
(5) Packing Seal/Gasket
Untuk mencegah kebocoran oli, packing seal atau gasket digunakan pada beberapa part.
(6) Camshaft
Ketika melepas dan memasang camshaft, usahakanlah sehingga kekuatan pegas katup terdistribusi secara merata dan camshaft menjadi sejajar.
(7) Part-part Yang Ditekan Ke Dalam
Part-part seperti gear atau hub ditekan ke dalam dan dipasangkan dengan kencang. Gunakan penekan dan SST, lepas dan pasang part-part ini.
(8) Seal Oli
Untuk mencegah kebocoran oli, seal oli digunakan pada beberapa part.
(9) Snap Ring
Snap ring adalah part semacam ring dan dipaskan dalam posisi bervariasi untuk mencegah part dari
kekenduran.
(10) Pin Pelurus
Menekan pin pelurus akan memperkokoh part-part.
(11) Mur Pengunci/Plat Pengunci
Mur pengunci dan plat pengunci mencegah part-part yang mudah kendur agar jangan kendur.
(12) Mur Mahkota
Untuk mencegah kekenduran, pin cotter dan mur mahkota digunakan pada beberapa part.
(13) Katup, pengangkat katup dan pegas katup, dsb.
Arah dan posisi pemasangan dari part yang dipasang harus diidentifikasi selama pembongkaran.
 (14) Selang/Klem
Pipa dan selang-selang diperkokoh dengan klem. Untuk melepas hubungan dan menghubungkan selang, pilih tool yang sesuai dan lakukan prosedur yang benar.
(15) Baterai
Ketika melepaskan baterai, ikuti urutan sesuai spesifikasi untuk mencegah short circuit (hubungan
pendek).
(16) Konektor
Ketika melepas hubungan konektor-konektor, pertama lepaskan mekanisme pengunci, baru kemudian lepas hubungan konektor tersebut.
 (17) Klip/Claw
Part-part interior dipasang dengan klip / claw.
(18) Penyolderan
Ketika mengganti part seperti brush starter, pastikan untuk menyolder part yang baru.
(19) SRS Airbag
Pastikan untuk mengikuti prosedur penanganan SRS airbag dengan benar. Jika tidak, SRS airbag tersebut akan menggembung dan menyebabkan kecelakaan serius.

2. Check point untuk pengukuran dan pemeriksaan
(1) Celah
(2) Pengukuran
(3) Pemeriksaan Keausan Shaft
(4) Pemeriksaan Kekencangan
(5) Reaksi tidak enak (Backlash)
(6) Tanpa beban (Preload)
(7) Pemeriksaan Kerusakan/Retak
(8) Pembersihan/Pencucian
(9) Pemeriksaan Visual
(1) Celah
Gunakan dial gauge, plastigage, dan thickness gauge, ukur dan periksa jarak kerenggangannya, disebut celah, antara part-part.
(2) Pengukuran
Gunakan jangka sorong dan mikrometer, periksa dan ukur part-part.
 (3) Pemeriksaan Keausan Shaft
Gunakan V blcok dan dial gauge, periksa dan ukur keausan shaft.
(4) Pemeriksaan Kekencangan
Periksa dan ukur kelengkungan permukaannya menggunakan mistar lurus dan thickness gauge.
(5) Reaksi tidak enak (Backlash)
Semua gear memiliki kerenggangan antara gigi-giginya untuk memudahkan gear berputar dengan halus. Ukur dan setel kerenggangan menggunakan dial gauge sesuai urutannya untuk menjaga kelangsungannya.
 (6) Preload
Untuk mencegah bearing diferensial dari kejadian knocking yang kasar, beberapa keadaan tanpa beban (preload) harus digunakan. Periksa dan setel keadaan tanpa beban (preload) ini.
(7) Pemeriksaan Kerusakan/Retak
Periksa part-part dari retak dan rusak menggunakan metoda penetrasi warna.
(8) Pembersihan/Pencucian
Untuk menjaga akurasi dan fungsi asli part-part, bersihkan dan cuci part-part itu.
 (9) Pemeriksaan Visual
Lakukan pemeriksaan visual untuk memastikan tidak ada yang abnormal atau rusak.

0 komentar:

Posting Komentar