KELISTRIKAN
Baterai diisi dengan
mengalirkan arus dari charger baterai ke baterai. Ketika listrik mengalir ke
baterai, terjadi reaksi kimia dan berat jenis elektrolit baterai bertambah.
Selama reaksi, dihasilkan gas yang mudah terbakar.
PERINGATAN:
Elektrolit baterai
mengandung cairan asam sulfat. Jika cairan itu menempel pada pakaian atau
kulit,
segera cuci area yang
terkena dengan air yang banyak. Saat pengisian, karena baterai menghasilkan gas
hidrogen dan gas oksigen, nyala api di dekatnya akan menyebabkan ledakan.
1.
Mengukur berat jenis
Gunakan
hydrometer, ukur berat jenis elektrolit baterai.
2.Tambah
elektrolit baterai
Tambah
air destilasi sampai level UPPER.
PERHATIAN:
Jika
elektrolit baterai ditambakan melebihi level UPPER, jumlah gas yang dihasilkan selama
pengisian akan meningkat dan elektrolit dapat memancar. Jangan menambahkan
dengan air kran, dsb.
1.Lepas
bent plug (sumbat pengisian)
Lepas sumbat untuk
membebaskan gas yang dihasilkan saat baterai sedang diisi.
2.Hubungkan
klip pengisian dari charger baterai
(1) Pastikan bahwa
tak terdapat fuse pemutus pada sisi output charger baterai, switch timer dan
adjuster arus semuanya off.
PERHATIAN:
Jika klip dihubungkan
dalam kondisi ON, arus besar mengalir dan akan terjadi percikan api.
(2) Hubungkan klip
merah (+) dari kabel charger baterai ke terminal positif (+) baterai. (3)
Hubungkan klip hitam (-) dari kabel charger baterai ke terminal negatif (-)
baterai.
PERHATIAN:
Jika kabel
dihubungkan terbalik, lampu eror polarity baterai menyala dan terdengar suara
mendengung.
3.Mengisi
baterai
Ada dua metoda
pengisian baterai.
• Pengisian normal
Melalui arus kecil
untuk mengisi baterai dalam periode yang lama. Mengisi baterai dengan waktu dan
besaran arus yang sama dengan kondisi pengosongan baterai.
• Pengisian cepat
Melakukan pengisian
baterai dengan arus besar dalam beberapa jam. Ini akan mempengaruhi umur
penggunaan baterai.
PERHATIAN:
• Titik-titik
peringatan ketika mengisi baterai pada
kendaraan
(1) Tutup bodi untuk
menghindari kemungkinan percikan elektrolit baterai.
(2) Lepas kedua
terminal positif dan negatif baterai lebih dulu.
• Gangguan selama
pengisian
(1) Jika gejala
berikut diamati, gangguan seperti short circuit dapat diduga. Karena itu,
segera hentikan pengisian. Meskipun baterai diisi, voltase dan berat jenis
tidak bertambah. Gas tidak dihasilkan.
• Temperatur
meningkat secara signifikan.
(2) Hati-hatilah
bahwa temperatur elektrolit baterai tidak melebihi 45°C (113°F). Jika
temperatur melebihi 45°C (113°F), kurangi arus
pengisian atau sementara hentikan pengisian.
4.Pengisian
normal
(1) Atur timer ke
SLOW.
(2) Atur arus pengisian.
Arus pengisian sebaiknya diatur sekitar 1/10 kapasitas baterai.
(3) Sesekali periksa
berat jenis dan temperatur baterai.
PERHATIAN:
Hati-hatilah bahwa
temperatur baterai tidak menjadi tinggi (lebih dari 45°C (113°F)). Hitung waktu
pengisian dan arus pengisian.
• Hitung arus
pengisian baterai
Perhatikanlah model
baterai.
Arus
pengisian (A) = Kapasitas baterai (AH) ÷ 10
Contoh:
24 ÷ 10 = 2.4 (A)
• Hitung waktu
pengisian baterai
(1) Hitung kuantitas
discharge (%). Hitung kuantitas discharge menggunakan berat jenis baterai.
Contoh:
Berat jenis 1.16 =
50%
(2) Hitung kapasitas
baterai yang dihilangkan (kuanitas yang tersisa AH)
Kapasitas
baterai discharge (AH) = Kapasitas baterai (AH) × Kuantitas discharge (%)
Contoh:
24(AH) × 50(%)=12(AH)
(3) Hitung jam
pengisian
Jam
pengisian (H) = Kapasitas baterai discharge (AH) ÷ Arus pengisian (A) × a nilai
antara 1.2 and 1.5.
Contoh:
12(AH) ÷ 2.4(A) × 1.2
= 6 (H)
• Hitung waktu
pengisian baterai
(1) Hitung kuantitas
discharge (%) Hitung kuantitas discharge menggunakan berat jenis
baterai.
Contoh:
Berat jenis 1.16 =
50%
(2) Hitung kapasitas
baterai yang dihilangkan (kuanitas yang tersisa AH)
Kapasitas
baterai discharge (AH) = Kapasitas baterai (AH) × Kuantitas discharge (%)
Contoh:
24(AH) × 50(%)=12(AH)
Hitung jam pengisian
Jam
pengisian (H) = Kapasitas baterai discharge
(AH)
÷ Arus pengisian (A) × a nilai antara 1.2 and 1.5.
Contoh:
12(AH) ÷ 2.4(A) × 1.2
= 6 (H)
5.Pengisian
cepat
(1) Atur timer pada
30 menit.
(2) Atur arus
pengisian. Arus pengisian sebaiknya diatur sekitar 2/3 kapasitas baterai.
(3) Sesekali periksa
berat jenis dan temperatur baterai.
PERHATIAN:
Hati-hatilah bahwa
temperatur baterai tidak melebihi 45°C (113°F). Hitung arus pengisian
• Hitung arus
pengisian baterai
Perhatikanlah model
baterai.
Arus
pengisian (A) = Kapasitas baterai x 2/3
Contoh:
24 × 2/3 = 16 (A)
6.Mengakhiri
pengisian
Ketika baterai
mencapai kondisi berikut, hentikan pengisian. Gas yang dihasilkan meningkat. Berat
jenis elektrolit baterai antara 1.25 dan 1.28. Voltase terminal baterai antara
15V dan 17V.
7.
Cuci baterai dan hilangkan kelembabannya
Membiarkan gas yang
dihasilkan selagi pengisian dan percikan elektrolit baterai akan menyebabkan
korosi. Karena itu, pastikan untuk mencucinya dengan air. Kemudian, lap
kelembabannya sampai habis.
8.
Periksa berat jenis
Gunakan hydrometer,
ukur berat jenis cairan baterai.
9.
Periksa permukaan elektrolit baterai
Tambah air destilasi
sampai level UPPER.
0 komentar:
Posting Komentar