Halaman

Senin, 19 November 2012

Kelistrikan

 KELISTRIKAN
Baterai diisi dengan mengalirkan arus dari charger baterai ke baterai. Ketika listrik mengalir ke baterai, terjadi reaksi kimia dan berat jenis elektrolit baterai bertambah. Selama reaksi, dihasilkan gas yang mudah terbakar.
PERINGATAN:
Elektrolit baterai mengandung cairan asam sulfat. Jika cairan itu menempel pada pakaian atau kulit,
segera cuci area yang terkena dengan air yang banyak. Saat pengisian, karena baterai menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, nyala api di dekatnya akan menyebabkan ledakan.
1. Mengukur berat jenis
Gunakan hydrometer, ukur berat jenis elektrolit baterai.
2.Tambah elektrolit baterai
Tambah air destilasi sampai level UPPER.
PERHATIAN:
Jika elektrolit baterai ditambakan melebihi level UPPER, jumlah gas yang dihasilkan selama pengisian akan meningkat dan elektrolit dapat memancar. Jangan menambahkan dengan air kran, dsb.
1.Lepas bent plug (sumbat pengisian)
Lepas sumbat untuk membebaskan gas yang dihasilkan saat baterai sedang diisi.
2.Hubungkan klip pengisian dari charger baterai
(1) Pastikan bahwa tak terdapat fuse pemutus pada sisi output charger baterai, switch timer dan adjuster arus semuanya off.
PERHATIAN:
Jika klip dihubungkan dalam kondisi ON, arus besar mengalir dan akan terjadi percikan api.
(2) Hubungkan klip merah (+) dari kabel charger baterai ke terminal positif (+) baterai. (3) Hubungkan klip hitam (-) dari kabel charger baterai ke terminal negatif (-) baterai.
PERHATIAN:
Jika kabel dihubungkan terbalik, lampu eror polarity baterai menyala dan terdengar suara mendengung.
3.Mengisi baterai
Ada dua metoda pengisian baterai.
Pengisian normal
Melalui arus kecil untuk mengisi baterai dalam periode yang lama. Mengisi baterai dengan waktu dan besaran arus yang sama dengan kondisi pengosongan baterai.
Pengisian cepat
Melakukan pengisian baterai dengan arus besar dalam beberapa jam. Ini akan mempengaruhi umur penggunaan baterai.
PERHATIAN:
Titik-titik peringatan ketika mengisi baterai pada
kendaraan
(1) Tutup bodi untuk menghindari kemungkinan percikan elektrolit baterai.
(2) Lepas kedua terminal positif dan negatif baterai lebih dulu.
Gangguan selama pengisian
(1) Jika gejala berikut diamati, gangguan seperti short circuit dapat diduga. Karena itu, segera hentikan pengisian. Meskipun baterai diisi, voltase dan berat jenis tidak bertambah. Gas tidak dihasilkan.
• Temperatur meningkat secara signifikan.
(2) Hati-hatilah bahwa temperatur elektrolit baterai tidak melebihi 45°C (113°F). Jika temperatur melebihi 45°C (113°F), kurangi arus pengisian atau sementara hentikan pengisian.
4.Pengisian normal
(1) Atur timer ke SLOW.
(2) Atur arus pengisian. Arus pengisian sebaiknya diatur sekitar 1/10 kapasitas baterai.
(3) Sesekali periksa berat jenis dan temperatur baterai.
PERHATIAN:
Hati-hatilah bahwa temperatur baterai tidak menjadi tinggi (lebih dari 45°C (113°F)). Hitung waktu pengisian dan arus pengisian.
Hitung arus pengisian baterai
Perhatikanlah model baterai.
Arus pengisian (A) = Kapasitas baterai (AH) ÷ 10
Contoh:
24 ÷ 10 = 2.4 (A)
Hitung waktu pengisian baterai
(1) Hitung kuantitas discharge (%). Hitung kuantitas discharge menggunakan berat jenis baterai.
Contoh:
Berat jenis 1.16 = 50%
(2) Hitung kapasitas baterai yang dihilangkan (kuanitas yang tersisa AH)
Kapasitas baterai discharge (AH) = Kapasitas baterai (AH) × Kuantitas discharge (%)
Contoh:
24(AH) × 50(%)=12(AH)
(3) Hitung jam pengisian
Jam pengisian (H) = Kapasitas baterai discharge (AH) ÷ Arus pengisian (A) × a nilai antara 1.2 and 1.5.
Contoh:
12(AH) ÷ 2.4(A) × 1.2 = 6 (H)
Hitung waktu pengisian baterai
(1) Hitung kuantitas discharge (%) Hitung kuantitas discharge menggunakan berat jenis
baterai.
Contoh:
Berat jenis 1.16 = 50%
(2) Hitung kapasitas baterai yang dihilangkan (kuanitas yang tersisa AH)
Kapasitas baterai discharge (AH) = Kapasitas baterai (AH) × Kuantitas discharge (%)
Contoh:
24(AH) × 50(%)=12(AH) Hitung jam pengisian
Jam pengisian (H) = Kapasitas baterai discharge
(AH) ÷ Arus pengisian (A) × a nilai antara 1.2 and 1.5.
Contoh:
12(AH) ÷ 2.4(A) × 1.2 = 6 (H)
5.Pengisian cepat
(1) Atur timer pada 30 menit.
(2) Atur arus pengisian. Arus pengisian sebaiknya diatur sekitar 2/3 kapasitas baterai.
(3) Sesekali periksa berat jenis dan temperatur baterai.
PERHATIAN:
Hati-hatilah bahwa temperatur baterai tidak melebihi 45°C (113°F). Hitung arus pengisian
Hitung arus pengisian baterai
Perhatikanlah model baterai.
Arus pengisian (A) = Kapasitas baterai x 2/3
Contoh:
24 × 2/3 = 16 (A)
6.Mengakhiri pengisian
Ketika baterai mencapai kondisi berikut, hentikan pengisian. Gas yang dihasilkan meningkat. Berat jenis elektrolit baterai antara 1.25 dan 1.28. Voltase terminal baterai antara 15V dan 17V.
7. Cuci baterai dan hilangkan kelembabannya
Membiarkan gas yang dihasilkan selagi pengisian dan percikan elektrolit baterai akan menyebabkan korosi. Karena itu, pastikan untuk mencucinya dengan air. Kemudian, lap kelembabannya sampai habis.
8. Periksa berat jenis
Gunakan hydrometer, ukur berat jenis cairan baterai.
9. Periksa permukaan elektrolit baterai
Tambah air destilasi sampai level UPPER.

0 komentar:

Posting Komentar